Kamis, 12 Januari 2012

Apakah kecanduan internet pertanda depresi?

Dikatakan oleh Fransiska Ari Wahyu (2010) dalam blognya yang berjudul Apakah kecanduan internet pertanda depresi? bahwa “ Orang yang menghabiskan waktu lama untuk berselancar di dunia maya memiliki kecenderungan depresi. Namun, belum bisa dipastikan apakah internet memicu orang depresi atau justru karena depresi orang menjadi keranjingan internet.”

Nah, kalau menurut saya karena depresi orang menjadi keranjingan internet dan juga karena internet mereka menjadi depresi.

Alasannya karena dalam kehidupan nyatanya si pecandu internet kurang mendapatkan kesenangan dan merasa kekurangan. Menurut Frank J., Bruno dalam Bukunya Mengatasi Depresi (1997) mengemukan bahwa ada beberapa tanda dan gejala depresi, salah satunya adalah Secara umum tidak pernah merasa senang dalam hidup ini. Tantangan yang ada, proyek, hobi, atau rekreasi tidak memberikan kesenangan. Telah dijelaskan oleh Frank J. tidak adanya pemenuhan kepuasan dalam kehidupannya membuat si pecandu beralih ke internet.

Di dunia maya ini si pecandu mendapatkan kepuasan dan kesenangan, sehingga mereka merasa nyaman ketika berhadapan dengan monitor dan bisa saja sampai berjam-jam. Akan tetapi jika terlalu lama si pecandu berinternet-ria bisa menyebabkan depresi juga.

“ Kecanduan internet bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Selain itu bisa menyebabkan merasa gelisah jika tidak berinternet-ria sehari saja.Yang akhirnya bisa membuat orang depresi.”

Jadi, intinya kita gunakan internet sewajarnya jangan terlu berlebihan. Menurut Sandra Kelly, orang pintar akan menggunakan internet untuk sesuatu yang pintar, sedangkan orang bodoh akan memanfaatkan internet untuk sesuatu yang bodoh. J

Sumber: http://ictwatch.com/internetsehat/2010/02/25/internet-bikin-otak-kita-tumpul-2/

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2009/05/15/apa-itu-depresi/

Fransiska Ari Wahyu