Selasa, 22 Februari 2011

Pendekatan Teori & Metode Penelitian Psikologi Lingkungan

Pendekatan Teori Psikologi Lingkungan
Beberapa pendekatan psikologi lingkungan :
1. Geografi.
Menurut Toynbee(dalam Veitch & Arkkeli, 1995) mengembangkan teori bahwa lingkungan ( atau secara lebih spesifik topografi, iklim, vegetasi, ketersedian air dan sebagainya) adalah tantangan bagi penduduk yang tingga; di lingkungan tersebut. Tantangan lingkungan yang ekstrim akan merusak peradaban, Sementara tantangan yang terlalu kecil akan mengakibatkan stagnasi kebudayaan.

2. BIologi ekologi
Perhatian teradap adanya ketergantungan biologi dan sosiologi dalam kaitan hubungan manusia dengan lingkungannya, dimana hal itu secara signifikan mempengaruhi pemikiran-pemikiran psikologi lingkungan.

3. Behaviourisme
Kalangan behaviourisme muncul sebagai reaksi atas kegagalan teori-teori kepribadian untuk menerangkan perilaku manusia.

4. Psikologi gestalt
Lebih menekankan perhatian pada persepsi dan kognisi sebagai perilaku yang tampak(overt behavior). Prinsip-prinsip kerjanya adalah :
a. Objek-objek
b. Orang-orang sebagai suatu keseluruhan
c. Seting-seting


BEBERAPA TEORI PSIKOLOGI LINGKUNGAN
1. Teori Arousal
Arousal (pembangkit). Ketika kita emosional kita merasa bergairah. Emosi itu dimana manusia atau binatang itu dihasut. Contohnya, tingkat keterbangkitan tinggi adalah marah, sedangkan tingkat keterbangkitan rendah adalah ketakutan. Arousal dipengaruhi oleh tingkat umum dari rangsangan yang mengelilingi kita.

2. Teori stimulus berlebihan
Titik sentralnya adalah adanya suatu perkiraan bahwa manusia memiliki kapasitas yang terbatas dalam memproses informasi. Ketika input melebihi kapasitas, maka orang cenderung untuk mengabaikan beberapa maukan dan mencurahkan perhatian lebih banyak kepada hal yang lain (cohen dalam Veitch & Arkkelin, 1995)
3. Teori kendala prilaku
Memfokuskan kepada kenyataan atau perasaan, kesan yang terbatas dari individuoleh lingkungan. Menurut teori ini, lingkungan dapat mencegah, mencampuri atau membatsi perilaku penghuninya ( stokols dalam Veitch & Arkkelin, 1995).
4. Teori tingkat adaptasi
Teori ini mirip dengan teori stimulus berlebihan, dimna pada tingkat tertentu suatu stimulus dapat dirumuskan untuk mengoptimalkan prilaku. Teori tingkat adaptasi lebih banyak membicarakannya secara lebih spesifik, yaitu dua proses yang terkait dalam hubungannya yaitu adaptasi dan adjustment.
5. Teori stres lingkungan
Menekankan pada mediasi peran-peran fisiologi, emosi dan kognisi dalam interaksi antara manusia dengan lingkungan.
6. Teori ekologi
Gagasan tentang kecocokan manusia dan lingkungannya. Lingkungan dirancang atau barangkali berkembang sehingga memungkinkan terjadinya perilaku tertentu.

Metode penelitian
Menurut Veitch dan Arkkelin (1995) terdapat tiga metode penelitian yang lazim digunakan di lapangan penelitian psikologi lingkungan.
3 metode psikolog lingkungan :
1. Eksperimen laboraturium
Menurut Veitch dan Arkkelin (1995), jika seorang peneliti memiliki perhatian terutama yang berkaitan dengan tingginya validitas internal. Metode ini memberi kebebasan kepada eksperimenter untuk memanipulasi secara sistematis variable yang diasumsikan menjadi penyebab dengan cara mengontrol kondisi-kondisi secara cermat yang bertujuan untuk mengurangi variable mengganggu.
2. Studi korelasi
Menurut Veitch dan Arkkelin (1995), jika seseorang peneliti ingin memastikan tingkat validitas eksternal yang tinggi, maka seorang peneliti dapat menggunakan variasi-variasi dari metode korelasi.
3. Eksperimen lapangan
Menurut Veitch dan Arkkelin (1995), jika seorang peneliti ingin menyeimbangkan antara validitas internal yang dapat dicapai melalui eksperimen laboraturium dengan validitas eksternal yang dapat dicapai melalui studi korelasi, maka ia boleh menggunakan metode campuran.

Teknik-teknik Pengukuran
Agar suatu penelitian akan menjadi ilmiah diperlukan pengamatan-pengamatanyang menggunkan criteria tertentu, yaitu :
1. Berlaku umum dan dapat diulang-ulang
2. Dapat dikembangkan menjadi skala pengukuran
3. Memiliki standart validitas dan reliabilitas
Beberapa teknik pengukuran yaitu: (menurut Veitch dan Arkkelin,1995)
1. Self report
- Kuesioner
- Wawancara
- Skala penilaian.
Pendekatan Teori Psikologi Lingkungan
Beberapa pendekatan psikologi lingkungan :
1. Geografi.
Menurut Toynbee(dalam Veitch & Arkkeli, 1995) mengembangkan teori bahwa lingkungan ( atau secara lebih spesifik topografi, iklim, vegetasi, ketersedian air dan sebagainya) adalah tantangan bagi penduduk yang tingga; di lingkungan tersebut. Tantangan lingkungan yang ekstrim akan merusak peradaban, Sementara tantangan yang terlalu kecil akan mengakibatkan stagnasi kebudayaan.

2. BIologi ekologi
Perhatian teradap adanya ketergantungan biologi dan sosiologi dalam kaitan hubungan manusia dengan lingkungannya, dimana hal itu secara signifikan mempengaruhi pemikiran-pemikiran psikologi lingkungan.

3. Behaviourisme
Kalangan behaviourisme muncul sebagai reaksi atas kegagalan teori-teori kepribadian untuk menerangkan perilaku manusia.

4. Psikologi gestalt
Lebih menekankan perhatian pada persepsi dan kognisi sebagai perilaku yang tampak(overt behavior). Prinsip-prinsip kerjanya adalah :
a. Objek-objek
b. Orang-orang sebagai suatu keseluruhan
c. Seting-seting


BEBERAPA TEORI PSIKOLOGI LINGKUNGAN
1. Teori Arousal
Arousal (pembangkit). Ketika kita emosional kita merasa bergairah. Emosi itu dimana manusia atau binatang itu dihasut. Contohnya, tingkat keterbangkitan tinggi adalah marah, sedangkan tingkat keterbangkitan rendah adalah ketakutan. Arousal dipengaruhi oleh tingkat umum dari rangsangan yang mengelilingi kita.

2. Teori stimulus berlebihan
Titik sentralnya adalah adanya suatu perkiraan bahwa manusia memiliki kapasitas yang terbatas dalam memproses informasi. Ketika input melebihi kapasitas, maka orang cenderung untuk mengabaikan beberapa maukan dan mencurahkan perhatian lebih banyak kepada hal yang lain (cohen dalam Veitch & Arkkelin, 1995)
3. Teori kendala prilaku
Memfokuskan kepada kenyataan atau perasaan, kesan yang terbatas dari individuoleh lingkungan. Menurut teori ini, lingkungan dapat mencegah, mencampuri atau membatsi perilaku penghuninya ( stokols dalam Veitch & Arkkelin, 1995).
4. Teori tingkat adaptasi
Teori ini mirip dengan teori stimulus berlebihan, dimna pada tingkat tertentu suatu stimulus dapat dirumuskan untuk mengoptimalkan prilaku. Teori tingkat adaptasi lebih banyak membicarakannya secara lebih spesifik, yaitu dua proses yang terkait dalam hubungannya yaitu adaptasi dan adjustment.
5. Teori stres lingkungan
Menekankan pada mediasi peran-peran fisiologi, emosi dan kognisi dalam interaksi antara manusia dengan lingkungan.
6. Teori ekologi
Gagasan tentang kecocokan manusia dan lingkungannya. Lingkungan dirancang atau barangkali berkembang sehingga memungkinkan terjadinya perilaku tertentu.

Metode penelitian
Menurut Veitch dan Arkkelin (1995) terdapat tiga metode penelitian yang lazim digunakan di lapangan penelitian psikologi lingkungan.
3 metode psikolog lingkungan :
1. Eksperimen laboraturium
Menurut Veitch dan Arkkelin (1995), jika seorang peneliti memiliki perhatian terutama yang berkaitan dengan tingginya validitas internal. Metode ini memberi kebebasan kepada eksperimenter untuk memanipulasi secara sistematis variable yang diasumsikan menjadi penyebab dengan cara mengontrol kondisi-kondisi secara cermat yang bertujuan untuk mengurangi variable mengganggu.
2. Studi korelasi
Menurut Veitch dan Arkkelin (1995), jika seseorang peneliti ingin memastikan tingkat validitas eksternal yang tinggi, maka seorang peneliti dapat menggunakan variasi-variasi dari metode korelasi.
3. Eksperimen lapangan
Menurut Veitch dan Arkkelin (1995), jika seorang peneliti ingin menyeimbangkan antara validitas internal yang dapat dicapai melalui eksperimen laboraturium dengan validitas eksternal yang dapat dicapai melalui studi korelasi, maka ia boleh menggunakan metode campuran.

Teknik-teknik Pengukuran
Agar suatu penelitian akan menjadi ilmiah diperlukan pengamatan-pengamatanyang menggunkan criteria tertentu, yaitu :
1. Berlaku umum dan dapat diulang-ulang
2. Dapat dikembangkan menjadi skala pengukuran
3. Memiliki standart validitas dan reliabilitas
Beberapa teknik pengukuran yaitu: (menurut Veitch dan Arkkelin,1995)
1. Self report
- Kuesioner
- Wawancara
- Skala penilaian.

kutipan :
anonim. bab 2 pendekatan teori dan metode penelitian psikologi ingkungan. www.elearning.gunadarma.ac.id/...psikologi_lingkungan/bab2-pendekatan_teori_dan_metode_penelitian_psikologi_lingkungan.pdf. diakses tanggal 22 februari 2011.

Selasa, 15 Februari 2011

Pengantar Psikologi Lingkungan

Ada tiga tradisi besar orientasi teori Psikologi dalam menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. Pertama, perilaku disebabkan faktor dari dalam (deterministik). Kedua, perilaku disebabkan faktor lingkungan atau proses belajar. Ketiga perilaku disebabkan interaksi manusia-lingkungan. Psikologi Lingkungan merupakan ilmu perilaku yang berkaitan dengan lingkungan fisik, merupakan salah satu cabang Psikologi yang tergolong masih muda. Teori-teori Psikologi Lingkungan dipengaruhi, baik oleh tradisi teori besar yang berkembang dalam disiplin Psikologi maupun diluar Psikologi. Grand theories yang sering diaplikasikan dalam Psikologi Lingkungan seperti misalnya teori kognitif, behavioristik, dan teori medan. Dikatakan oleh Vcitch & Arkelin (1995) bahwa belum ada grand theories psikologi tersendiri dalam Psikologi Lingkungan. Yang ada sekarang ini baru dalam tataran teori mini. Hal ini didasarkan pandangan, bahwa beberapa teori memang dibangun atas dasar data empiris tetapi sebagian yang lain kurang didukung oleh data empiris. Kedua, metode penelitian yang digunakan belum konsisten. Oleh karenanya dalam kesempatan ini, disajikan paparan secara garis besar aplikasi 3 tradisi besar orientasi teori dalam Psikologi dan selanjutnya akan dipaparkan lebih mendalam mengenai teori mini dalam Psikologi Lingkungan. Teori-teori yang berorientasi deterministik lebih banyak digunakan untuk menjelaskan fenomena kognisi ligkungan. Dalam hal ini, teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, proses persepsi dan kognisi manusia lebih penting daripada memepelajari perilaku tampak nya ( overt behaviour ). Bagi Gestalt, perilaku manusia lebih disebabkan oleh proses-proses persepsi. Dalam kaitannya dengan Psikologi Lingkungan, maka persepsi lingkungan merupakan salah satu aplikasi dari teori Gestalt.


A. Latar Belakang Sejarah Psikologi Lingkungan

Didasarkan pada Teori Medan (Field Theory) yang dikenalkan oleh Kurt Lewin, dimana menurut beliau : “selama manusia berinteraksi dengan lingkungan, ada kekuatan-kekuatan yang terjadi. Komponen-komponen tersebut menggerakkan kekuatan-kekuatan dalam bentuk daya tarik/tolak serta daya mendekat/menjauh. Interaksi ini terjadi pada lapangan psikologi individu sehingga nantinya mencerminkan tingkah laku individu tersebut”.

Secara sederhana, teori ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
TL = f (P,l)

dimana :
TL = Tingkah Laku
f    = fungsi
P   = Pribadi
l    = lingkungan

Dalam bentuk kalimat sederhana : “Tingkah Laku merupakan fungsi Pribadi dengan lingkungan”.

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
“Pribadi” dan “lingkungan” merupakan variabel bebas, sedangkan “Tingkah Laku” merupakan variabel terikat.

Sebelum kita mengenal istilah “Psikologi Lingkungan”, terdapat beberapa istilah lain yang mendahuluinya seperti :
1. “Psychological Ecology” oleh Lewin (1943)
2. “Ecological Psychology” oleh Egon Brunswik
3. “Behavioral Setting” oleh Roger Barker & Herbert Wright (1947)
4. “Architectural Psychology” dalam sebuah konferensi di Utah (1961 & 1966)
5. “Environment & Behavior” dalam jurnal yang terbit sekitar tahun 1960-an
6. “Environmental Psychology” oleh Harold Proshansky & William Ittelson (1968)

B. Definisi Psikologi Lingkungan

Beberapa definisi Psikologi lingkungan menurut ahli :

“Disiplin yang mempelajari hubungan perilaku manusia dengan lingkungan fisik” (Heimstra & McFarling).

“Studi transaksi antara manusia dengan lingkungan fisik, dimana dalam transaksi tersebut, manusia mengubah lingkungannya dan lingkungan memiliki andil dalam mengubah perilaku & pengalaman manusia” (Gifford).

“Hubungan individu dengan lingkungannya adalah saling tergantung satu sama lain” (Emery & Tryst).
“Ilmu perilaku multidisiplin yang berorientasi dasar & terapan, yang berfokus pada interrelasi perilaku & pengalaman manusia sebagai individu dengan lingkungan fisik dan sosialnya” (Veitch & Arkkelin).

Lebih jauh, Veitch & Arkkelin menjabarkan 3 unsur dalam psikologi lingkungan :

1. Perilaku manusia, yaitu :
a. Proses-proses fisiologis : detak jantung, refleks, dsb
b. Proses-proses psikologis : stres, kepuasan, dsb
c. Proses-proses perilaku : agresi, altruisme, dsb

2. Disiplin Ilmu :
Meteorologi & Geofisika → ahli meteorologi, Fisika → fisikawan, Kimia → ahli kimia, Arsitektur → arsitek, Biologi → terutama ahli ekologi, dll.

3. Masalah Teori dan Praktek
Dapat disimpulkan bahwa, Psikologi Lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan fisik dan sosial di sekitar manusia tersebut.

C. Lingkup Psikologi Lingkungan

Menurut Proshansky, psikologi lingkungan memberi perhatian terhadap manusia, tempat, serta perilaku dan pengalaman manusia yang berhubungan dengan setting fisik. Setting fisik disini bukan hanya berupa rangsangan fisik, tetapi juga termasuk sebuah kompleksitas yang terdiri dari beberapa setting fisik dimana seseorang tinggal dan melakukan aktivitasnya. Sehubungan dengan itu, bisa dikatakan pusat perhatian psikologi lingkungan adalah lingkungan binaan atau built environment.

Lebih jauh, pembahasan mengenai lingkup psikologi lingkungan juga mencakup :
1. Desain
2. Organisasi & pemaknaan
3. Hal-hal spesifik seperti : ruang kamar, perumahan, pemilihan warna, dll.

Pada era ‘70-an, muncul istilah Sosiologi Lingkungan. Bedanya dengan Psikologi Lingkungan adalah pada unit analisisnya :
Sosiologi Lingkungan : unit-unit dalam masyarakat (lebih ke sosial)
Psikologi Lingkungan : manusia dan kumpulan manusia sebagai individu (lebih ke individu)

Ada 4 jenis lingkungan dalam Sosiologi Lingkungan yang sering juga dipakai dalam Psikologi Lingkungan, terutama 2 poin pertama :
1. Natural Environment : laut, hutan, pegunungan, gurun, dsb
2. Built Environment : jalan raya, apartemen, taman kota, lapangan bola, dsb
3. Social Environment
4. Modified Environment

D. Ambient Condition & Architectural Features

Dua kualitas lingkungan menurut Wrightman & Deaux :
1. Ambient Condition : Kualitas fisik keadaan sekitar individu
    misalnya : sound, cahaya, warna, temperatur, dsb.

2. Architectural Features : mencakup setting-setting yang bersifat permanen.



sumber buku:
Prabowo,Hendro.Pengantar Psikologi Lingkungan.Gunadarma
sumber internet: